Sep 11

Dunia kerja menuntut skill berorganisasi, selain dari keterampilan & pengetahuan. Skill berorganisasi tersebut masuk ke dalam soft skill & dilatih dari organisas-organisasi kemahasiswaan. Untuk itu, Binus menyediakan 3 macam organisasi kemahasiswaan, yaitu himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), unit kegiatan mahasiswa (UKM), dan komunitas. Hal ini sedikit berbeda dengan kampus lain, di mana di kampus lain ada badan eksekutif mahasiswa (BEM) & majelis perwakilan mahasiswa (MPM). Tapi tak apa, saya akan jelaskan tiga-tiganya.

Himpunan Mahasiswa Jurusan

Setiap jurusan / fakultas di Binus memiliki himpunan, yang disebut himpunan mahasiswa jurusan (HMJ). Untuk Teknik Informatika, himpunannya bernama Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI). Untuk teman saya  yang ada di jurusan akuntansi, nama himpunannya adalah Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA). Untuk HIMTI sendiri punya mars (lagu), yaitu Mars HIMTI.

Setiap mahasiswa telah terdaftar secara otomatis menjadi anggota himpunan. Makanya, setiap mahasiswa disarankan mengikuti welcoming party himpunan masing-masing jurusan, seperti HTTP di HIMTI maupun TKH di HIMA. Namun, untuk menjadi ketua, ada jalan yang harus dilalui. Mula-mulanya, mahasiswa itu harus menjadi aktivis, lalu menjadi pengurus / koordinator. Setelah itu, baru bisa masuk dalam kepengurusan inti yang disebut Badan Kepengurusan Harian (BPH). Untuk masuk BPH, mahasiswa diwajibkan memiliki minimal 85 poin FEP & minimal 2,75 untuk IPK.

Pengurus himpunan sendiri mempunyai aktivitas yang cukup banyak. Misalkan, mengurus welcoming party, seminar, acara turnamen lokal, dan lain-lain. Bahkan, setelah acara, mereka masih sibuk membereskan keuangan dan lain-lain. Namun, itu sebanding dengan poin SAT yang akan didapatkan. Biasanya, menjadi pengurus himpunan akan terjamin kelengkapan poin SAT.

Logo Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) Binus.

Logo Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) Binus.

Unit Kegiatan Mahasiswa

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mirip dengan ekstrakurikuler saat sekolah. Mahasiswa dari segala jurusan boleh ikut. Contoh UKM adalah Bina Nusantara Computer Club (BNCC) & Bina Nusantara English Club (BNEC). BNCC tidak terbatas pada mahasiswa jurusan teknik informatika & sistem informasi, sedangkan BNEC tidak terbatas pada jurusan sastra inggris.

Biasanya, saat Expo, mahasiswa mendaftar & membayar untuk ikut welcoming party. Dalam pertemuan tersebut dijelaskan secara lebih detil tentang UKM itu, dan untuk ikut UKM itu dikenakan biaya, yang biasanya per tahun atau per bulan. Namun, untuk BNCC, biaya yang dikeluarkan sudah permanen (sampai lulus). Pengecualian ditujukan untuk UKM yang sifatnya kerohanian / keagamaan, seperti Keluarga Mahasiswa Katolik, Persekutuan Oikumene, Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana, dan lain-lain. Biasanya, UKM Kerohanian tidak memungut biaya untuk welcoming party maupun menjadi aktivis. Untuk menjadi pengurus aktif UKM, minimal IPK adalah 2,5.

Logo Bina Nusantara English Club (BNEC)

Logo Bina Nusantara English Club (BNEC)

Logo Bina Nusnatara Computer Club (BNCC)

Logo Bina Nusnatara Computer Club (BNCC)

Logo Bina Nusantara Automotive Club (BNAC)

Logo Bina Nusantara Automotive Club (BNAC)

Komunitas

Komunitas ini mirip dengan UKM, namun bedanya adanya statusnya yang “ belum diakui” pihak kampus. Biasanya, ini terjadi karena jumlah anggota belum sebanyak UKM maupun himpunan. Contoh komunitas adalah Binus Game Development Club (BDGC), Binus Jollybee Team, Cyber Security Club (CSC), maupun Binus Ureeka.

Logo Binus Jollybee

Logo Binus Jollybee

Leave a Reply